Pesatnya perkembangan teknologi sering dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk menipu. Salah satu modus penipuan yang marak adalah melalui Robot Trading ilegal. Mereka menjual perangkat lunak yang diklaim dapat melakukan trading forex atau komoditas secara otomatis dengan janji keuntungan yang fantastis dan tanpa risiko. Hal ini sangat menggiurkan, namun seringkali merupakan jebakan bagi banyak investor.
Robot Trading ilegal biasanya beroperasi dengan skema berjenjang (member get member), mirip dengan skema piramida. Pendapatan utama bukan berasal dari aktivitas trading yang sebenarnya, melainkan dari biaya pendaftaran atau setoran anggota baru. Mereka menjanjikan imbal hasil otomatis yang tinggi setiap hari atau bulan, yang sejatinya fiktif dan dibayarkan dari uang para member baru yang berhasil direkrut.
Kasus SMARTXBOT dan Antares di Malang menjadi contoh nyata bahaya Robot Trading ilegal. Banyak korban tergiur janji keuntungan otomatis dan pasif yang ditawarkan oleh platform-platform ini. Mereka menginvestasikan uang dalam jumlah besar, berharap mendapatkan pengembalian yang cepat dan mudah. Namun, kenyataannya sangat jauh berbeda dari yang diiklankan.
Pada akhirnya, terungkap bahwa robot-robot tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, atau bahkan tidak ada aktivitas trading yang sebenarnya. Keuntungan yang dijanjikan hanyalah angka di layar, dan dana investor tidak pernah benar-benar di-tradingkan. Sebagian besar uang justru dibawa lari oleh para pelaku, meninggalkan kerugian besar bagi ribuan korban yang terjebak dalam skema ini.
Untuk melindungi diri dari jebakan Robot Trading ilegal, masyarakat harus selalu skeptis terhadap tawaran keuntungan yang terlalu tinggi dan tanpa risiko. Pastikan setiap platform investasi yang Anda pilih memiliki izin resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk trading forex atau komoditas. Lakukan riset mendalam dan jangan mudah tergiur oleh testimoni palsu atau janji pasif income yang tidak realistis.Pendapatan utama bukan berasal dari aktivitas trading yang sebenarnya, melainkan dari biaya pendaftaran atau setoran anggota baru. Ini adalah poin krusial yang membedakan Robot Trading ilegal dari aktivitas investasi yang legitimate. Para pelaku mengandalkan uang yang disetorkan oleh peserta baru untuk membayar “keuntungan” kepada anggota yang lebih dulu bergabung. Aktivitas trading yang diklaim dilakukan oleh robot seringkali fiktif atau hanya berfungsi sebagai kedok untuk menutupi praktik penipuan berjenjang ini.