Kabar gembira datang dari Malang, Jawa Timur, di mana seorang peternak lele berhasil mengembangkan usaha budidaya lele dengan sistem bioflok hingga meraup omset puluhan juta rupiah per bulan. Keberhasilan peternak lele ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di sektor perikanan budidaya. Sistem bioflok yang diterapkan dinilai efektif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternak lele.
Bapak Slamet Widodo, seorang peternak lele yang berlokasi di Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, telah membuktikan bahwa dengan ketekunan dan penerapan teknologi yang tepat, usaha budidaya lele dapat menjadi sangat menguntungkan. Sejak memulai usaha budidaya lele bioflok pada awal tahun 2023, Bapak Slamet terus mengembangkan skala usahanya. Saat ini, beliau memiliki 15 kolam bioflok dengan diameter masing-masing 4 meter.
Menurut penuturan Bapak Slamet saat ditemui pada hari Selasa, 6 Mei 2025, di lokasi peternakannya, sistem bioflok memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan sistem konvensional. Salah satunya adalah kepadatan tebar bibit yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan panen yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, sistem bioflok juga mampu menekan biaya pakan karena sebagian pakan alami dihasilkan dari flok yang terbentuk dalam kolam.
Pada panen terakhir yang dilakukan pada tanggal 30 April 2025, Bapak Slamet berhasil memanen sekitar 7 ton lele konsumsi. Dengan harga jual rata-rata Rp 15.000 per kilogram, omset yang berhasil diraih mencapai Rp 105 juta. Keberhasilan ini tentu tidak diraih secara instan. Bapak Slamet mengaku terus belajar dan berinovasi dalam mengembangkan sistem budidaya lelenya. Beliau juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan berdiskusi dengan peternak lele lain yang telah sukses.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Bapak Agus Santoso, yang sempat meninjau langsung usaha Bapak Slamet pada hari Jumat, 2 Mei 2025, memberikan apresiasi atas keberhasilan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mendorong dan memberikan pendampingan kepada para peternak lele untuk mengadopsi teknologi budidaya yang lebih efisien dan berkelanjutan, seperti sistem bioflok.
Keberhasilan Bapak Slamet sebagai peternak lele bioflok di Malang ini membuktikan potensi besar sektor perikanan budidaya di Indonesia. Dengan penerapan teknologi yang tepat dan semangat kewirausahaan yang tinggi, para peternak memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Kisah sukses ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda, untuk terjun ke dunia budidaya perikanan.
